
Dwilogi Padang Bulan terlalu merakyat, yang membuat aku lapang dada tetapi di laman lain ia membuat aku tersumbat nafas. Dimulai dengan sebuah kejutan yang tidak disangka-sangka menimpa Syalimah, hingga mengubah kehidupan Enong; dari budak sekolah kepada tidak sekolah, dari budak tidak sekolah menjadi pendulang timah perempuan pertama. Kisah Enong ini membuat mataku berkaca-kaca di banyak halaman, simpati. Namun, akhirnya Enong menjadi inspirasi, semangat belajar, semangat melawannya di medan catur, medan buat mengubah kehidupannya menjadi Maryamah Karpov!
Buku Besar Peminum Kopi, Detektif M. Nur, Paman, Selamot, Jose Rizal, Samseng Pendek, Midah dan banyak lagi watak yang menghiburkan dan menggilakan. Begitu juga dengan A Ling, sampai aku tertanya, apakah A Ling itu isteri Ikal saat ini?
Sayang, kegilaan ini--tersenyum dan tersedu seorang diri--hanya dinikmati oleh saya sendiri. Adik saya, juga penggemar novel tidak meminati novel sebegini, dia hanya minat novel alaf 21 sahaja dan seangkatan dengannya.
*Ini bukan ulasan buku.